Sebagai guru, kita tahu bahwa tidak ada dua hari yang sama dalam hidup kita. Ketika kita mengajar murid murid yang masih kecil, kita harus mau beradaptasi dan menyesuaikan pendekatan pembelajaran yang kita gunakan agar dapat memenuhi kebutuhan murid-murid kita yang terus berubah. Namun, untuk dapat beradaptasi, kita harus telebih dahulu memiliki ide asli, rencana, jadwal, atau rutin… Pada artikel kali ini, saya pikir akan menarik jika saya mengajak anda melihat seperti apa hari kerja seorang guru I Can Read dan apa yang terjadi dibelakang layar (atau dibalik pintu sebuah kelas ICR).
Saya selalu menikmati 30 menit pertama saya saat tiba di centre. Di waktu ini, saya bercengkerama dengan rekan kerja saya – kita telah bekerja bersama-sama selama bertahun-tahun, dan telah memiliki hubungan persahabatan yang kuat. Jadi beberapa menit pertama setiap hari selalu saya gunakan untuk berbincang dengan rekan kerja saya, berbagi cerita, dan memastikan semuanya baik baik saja. Kemudian, saya bertanya dengan Centre Manager saya jika ada pesan dari orang-tua murid untuk saya, atau jika saya punya jadwal assessment pada hari tersebut.
Setelah itu, saya akan mengambil Class Folder saya dan pergi ke Teachers’ Room untuk menyiapkan pelajaran hari tersebut. Persiapan saya dimulai dengan melihat pelajaran ICR mana yang akan saya ajarkan di setiap kelas. Kemudian saya memastikan saya paham tujuan pembelajaran dari setiap pelajaran, aktifitas yang akan dikerjakan murid saya, dan materi mengajar yang perlu saya siapkan. Dan yang paling penting, saya harus memastikan bahwa saya dapat mengajar pelajaran dengan cara yang dapat dipahami dan dimengerti oleh murid saya. Saya juga menggunakan waktu ini untuk melihat Progress Sheet murid-murid saya dan membuat catatan jika ada murid yang siap untuk dipromosikan, atau jika saya perlu memberikan waktu tambahan individu dengan mereka.
Pada awal setiap minggu, saya dan rekan kerja saya berkumpul untuk rapat tim. Sebagai guru, rapat ini begitu penting karena kami mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan dan meminta bantuan satu sama lain. Selama waktu saya sebagai guru, saya mungkin belajar lebih banyak dari sesame rekan guru dibanding dari manapun atau siapapun. Rapat ini juga merupakan waktu yang baik untuk membagikan ide, menyelesaikan masalah, memberikan saran dan tentu saja bersenang-senang – berkumpul bersama seperti ini membantu membangun semangat tim di ICR.
Kebanyakan kelas saya mulai di jam 1 siang. Sebelum setiap kelas, saya memastikan bahwa semua sudah siap dan menyambut murid saya di depan centre dan membawa mereka ke kelas. Saya memberikan murid-murid saya aktifitas rutin untuk memulai pelajaran. Selama pelajaran berlangsung, saya selalu mengikuti struktur pelajaran ICR dan rencana pelajaran yang telah saya buat agar murid saya dapat mencapai tujuan pelajaran sebaik mungkin.
Namun, mengajar tidaklah selalu mudah dan sederhana, dan saya harus siap untuk beradaptasi terhadap situasi apapun yang mungkin muncul – seperti yang semua orang-tua dan guru ketahui, ketika “anak-anak berperilaku layaknya anak-anak”, terkadang hal-hal tidak berjalan sesuai rencana! Agar hal ini tidak terjadi terlalu sering, saya menggunakan metode yang beragam untuk mengelola perilaku murid-murid saya agar semua orang di kelas (termasuk saya sendiri) dapat mengajar dan belajar tanpa gangguan yang tidak diperlukan.
Saya menggunakan sebagian besar waktu saya di siang dan sore hari mengajar kelas ICR yang berbeda-beda – di hari apapun, saya bisa memiliki beberapa kelas Pre-Reading dengan murid-murid yang paling kecil, kelas Reading, dan kelas English 1-6 dengan murid-murid yang lebih besar. Saya suka variasi dalam mengajar level ICR yang berbeda dan kelompok usia yang berbeda di hari-hari saya.
Diantara pelajaran, saya bisa diminta untuk melakukan assessment kepada murid baru untuk melihat kemampuan literasi mereka agar mereka dapat ditaruh di level yang tepat di ICR. Saya suka melakukan assessment karena saya memiliki kesempatan untuk berbicara dengan orang-tua murid dan memberitahu mereka apa yang I Can Read dapat berikan kepada anak mereka – baik dari sisi akademis maupun sosial.
Setelah setiap pelajaran, saya selalu berusaha untuk berbicara dengan beberapa orang-tua murid saya. Saya terus memberitahu para orang-tua tentang perkembangan anak mereka, perkembangan di kelas dan memberikan mereka saran bagaimana membantu anak mereka menyelesaikan pekerjaan rumah. Pertemuan singkat seperti ini hanya membutuhkan sedikit persiapan, dan setelah bertahun-tahun ini, saya belajar bahwa jika orang-tua mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan guru anak mereka dari waktu ke waktu, meskipun hanya beberapa menit, hal ini dapat membantu menciptakan rasa kerja sama yang kuat antara saya dan mereka.
Sebelum meninggalkan centre, saya menyelesaikan tugas administratif saya, yang meliputi: memastikan absensi terisi dengan benar, memperbaharui Progress Sheet murid-murid saya, dan membuat Lesson Summary. Kemudian saya menyerahkan Class Folder kembali ke Centre Manager saya.
Biasanya saya mengakhiri hari saya sebagaimana saya memulainya, dengan berbincang dengan rekan kerja saya dan bertanya tentang hari mereka, kemudian mengucapkan selamat tinggal dan pulang ke rumah.
Riagus Izzan
Juni 2021