Liburan sekolah adalah waktu yang paling menyenangkan bagi anak-anak. Sebelum liburan tiba, hari-hari terasa begitu panjang, seperti takkan pernah berakhir, dipenuhi dengan bayangan akan kemungkinan petualangan yang seru, perjalanan ke tempat-tempat yang dekat maupun jauh, keluarga, teman, dan betapa bebasnya ketika liburan tiba! Hingga beberapa minggu menjelang hari-hari terakhir sekolah, kengerian pagi hari, rutinitas yang padat, membaca, menulis, matematika, sains, ujian, pekerjaan rumah… semuanya akhirnya bisa dikesampingkan (setidaknya untuk sementara waktu).
Betapa cepatnya hari-hari yang menyenangkan itu berakhir! Dan sebelum kita menyadarinya, anak-anak kita sudah harus dihadapkan lagi pada kenyataan harus kembali ke sekolah – yang bagi sebagian anak, kembali ke sekolah setelah liburan yang sangat menyenangkan bisa menjadi sesuatu yang dinanti-nantikan, namun bagi sebagian yang lain akhir liburan memicu perasaan sedih pasca- liburan yang tidak ada habisnya..
Meskipun sangat dapat dimengerti bahwa banyak dari anak-anak kita merasa enggan untuk kembali ke sekolah (seperti halnya kebanyakan dari kita, apalagi kalau liburannya sedemikian seru), ada hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mencoba mengurangi ketidakbahagiaan mereka mengenai hal itu dan mengubahnya menjadi sesuatu yang membuat mereka bersemangat.
Pertama, penting untuk memahami dengan jelas tentang alasan sebenarnya dari ketidakbahagiaan kembali ke sekolah ini? Apakah hanya karena sesuatu yang seru akan segera berakhir, atau ada hal diluar itu? Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti adalah dengan berbicara dengan anak Anda – hal ini tentu menjadi sangat penting apalagi jika anak Anda nantinya akan bertemu guru dan/atau teman sekelas baru, atau sedang memulai sekolah yang baru. Adalah umum bagi anak-anak untuk merasa cemas, yang menyebabkan perasaan enggan karena mereka tidak yakin dengan apa yang akan mereka hadapi, jadi dorong mereka untuk berbicara tentang ketakutan mereka dan yakinkan mereka bahwa apa yang mereka rasakan adalah wajar dan bahwa Anda akan berada di sana untuk mendukung mereka saat mereka memasuki tahun ajaran baru nanti.
Ketika berbicara dengan anak-anak kita, kita harus berhati-hati untuk tidak menyampaikan pikiran negatif kita sendiri tentang sekolah – mendengar orang tua berkata, ‘Mama tahu bagaimana perasaanmu, karena Mama juga benci pergi ke sekolah’ tidak akan memberi dorongan pada mereka untuk kembali mau melewati gerbang sekolah. Dengarkan dengan seksama apa yang dikatakan anak-anak Anda dan tanggapi secara langsung kekhawatiran, ketakutan, dan perasaan ketidakpastian dalam diri mereka – ketimbang membagikan kekhawatiran Anda sendiri.
Bantu anak Anda fokus pada hal-hal positif di sekolah – teman yang akan mereka temukan, guru keren yang akan mereka temui, aktivitas menyenangkan yang akan mereka lakukan, hal-hal baru yang akan mereka pelajari… Andalah yang paling mengenal anak Anda, jadi jika mereka suka membaca dan/atau menulis, semangati mereka dengan semua buku keren yang akan mereka baca dan cerita yang akan mereka tulis, jika mereka menyukai seni, bicarakan semua hal menakjubkan yang akan mereka ciptakan, atau jika mereka menyukai olahraga, soroti tim yang dapat mereka ikuti …
Kiat-kiat kembali ke sekolah berikut ini mungkin dapat membantu transisi yang menyenangkan bagi anak Anda dari rumah ke sekolah:
Dan terakhir, yakinkan anak-anak Anda bahwa selama beberapa bulan ke depan saat mereka kembali ke sekolah, hal-hal menyenangkan masih akan terus terjadi di luar sekolah – mungkin mereka akan mengadakan pesta ulang tahun atau perayaan keluarga yang dinanti-nantikan, atau film yang telah tunggu akan segera keluar, atau kunjungan ke tempat makan favorit mereka akan terus berlangsung… Bantu mereka menyadari bahwa meskipun sekolah adalah bagian besar dari hidup mereka, itu bukan seluruh hidup mereka.
Kami berharap semua anak (dan orang tua mereka) bebas dari stres dan selamat kembali ke tahun ajaran baru!
Riagus dan Inge
July 2022